Kehidupan di dunia ini terikat tanpa terlepas satu sama lain dan saling berkaitan. Setiap makhluk yang hidup di dunia memiliki peranannya masing-masing. Manusia sebagai makhluk yang dikatakan ‘sempurna’ karena dianugerahi akal dan pikiran menjadi pionir penggerak dalam dinamika kehidupan.
Manusia hidup berdampingan dengan alam. Misteri alam semesta menjadi salah satu hal yang menarik untuk terus digali dan diselami. Dalam kehidupannya, manusia memiliki tiga hal pokok yang menjadi kebutuhan primer dalam hidupnya, salah satunya adalah pangan. Interaksi antara manusia dan pangan akan terus berlanjut hingga fase terakhir kehidupan manusia.
Pangan berasal dari alam yang hidup berdampingan dengan kehidupan manusia dan telah menyediakan salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Pertanyaannya, apa yang sudah kita berikan terhadap keberlangsungan kehidupan alam semesta?
Proses yang selalu berjalan dinamis hadir dan menghasilkan hubungan antara keinginan manusia dan keinginan aam semesta itu sendiri. Dalam hal ini secara teoritis biasanya disebut hubungan antara aspek ekonomi dan aspek ekologi. Hingga saat ini, akademisi terus mencari titik keseimbangan antara aspek ekonomi dan ekologi agar dapat berjalan berdampingan. Sejatinya ekonomi dan ekologi tidak akan dapat berjalan berdampingan tanpa dibalut dengan manusia yang sebenar-benarnya dalam diri manusia tersebut.
Manusia diciptakan dengan ego. Manusia tidak akan bisa terlepas dari lingkaran kedinamisan alam semesta. Hal ini menjadi sebuah bahan evaluasi bagi setiap manusia yang hidup dimuka bumi untuk terus memahami dan memaknai kedinamisan alamiah. Manusia dapat merombak alam semesta, tetapi alam semesta dapat membentuk manusia. Loh, kok bisa?
Banyak hikmah yang dapat kita ambil dari alam semesta. Salah satunya adalah tanaman padi, dimana padi yang semakin berisi maka semakin merunduk padi tersebut. Hal tersebut mengajarkan kita untuk selalu mengajarkan kerendahan hati dalam setiap Langkah kehidupan kita. Hal lain yang dapat kita petik dari dinamika alam semesta adalah seekor cicak yang kodrat makanannya adalah nyamuk. Cicak tidak memiliki kemampuan untuk terbang, tetapi makanannya adalah nyamuk yang terbang bebas kesana dan kemari, tetapi tidak pernah ada cicak yang mati karena kelaparan tentunya dengan kesabaran dan usaha untuk mendapatkan makanan tersebut. Memaknai peristiwa antara cicak dan nyamuk, semua telah mendapatkan porsinya masing-masing. Berkebun merupakan salah satu kegiatan yang juga memberikan banyak hikmah dimana kita dapat tahu proses pertumbuhan tanaman yang awalnya berasal dari sebuah benih manjadi sebuah pangan, yang pada akhirnya mengajarkan kita arti kesabaran dan kasih sayang. Dengan segala kesederhanaan dan kerendahan hati, alam memberikan banyak hikmah dalam kehidupan kita untuk diselami. Masihkan kita ingin merombak kedinamisan alam dengan tujuan implisit untuk merusaknya?
“Guha nidhim parivitam asmani anante”.
Bahwa di gunung-gunung mengandung harta benda yang amat bernilai.
Gunung merupakan Sebagian kecil lingkup alam semesta dan mengandung berbagai harta benda yang amat bernilai. Lestarikan alam sekitar kita untuk hidup menjadi manusia yang seutuhnya!